. Februari 2012 ~ "Cirebon Site"
Unduh Adobe Flash player

Jumat, 17 Februari 2012

Makna dari Muludan Gegesik Cirebon (Pelal)



Pelalan di Gegesik merupakan tradisi masyarakat yang sejak dulu kala dilaksanakan di Kecamatan Gegesik. Tujuan utamanya adalah mensyukuri nikmat Allah dalam rangka Maulid Nabi Muhammad SAW dan mengenang kebudayaan sesepuh, dengan mengarak Gruda, yakni salah satu pusaka peninggalan sesepuh desa.

Makna dari pelal muludan di Gegesik adalah mengingatkan kesadaran warga masyarakat Gegesik bahwa pada jaman dahulu sudah ada kebudayaan yang sangat tinggi dan sampai saat ini masih di rawat dengan baik,makna lainnya juga yaitu untuk memperingati hari lahirnya kanjeng Nabi Muhammad SAW,namun saat ini tradisi di Desa Gegesik sudah di fokuskan pada penampilan seni budaya dengan digambarkan oleh warganya untuk berkreasi membuat bermacam-macam alat arak-arakan

.

Minggu, 12 Februari 2012

Koleksi foto muludan Gegesik 2012

Meskipun pada hari H muludan gegesik ini sempat di guyur hujan dan angin lebat namun tidak menyurutkan antusiasme dari ribuan orang yang datang pada karnaval tahunan ini,

pada saat kirab budaya dan karnaval maulid nabi tersebut saya sempat mengabadikan berapa jepretan foto, berikut hasil dari jepretan saya:


para abg juga ikut memeriahkan kirab budaya tahunan ini



Rabu, 08 Februari 2012

Kirab budaya Muludan Gegesik - Cirebon 2012


salah satu benda pusaka yang diarak adalah Gruda

Karanaval dan kirab budaya tahunan yang dilaksanakan pada hari Rabu(08-02-2012) pukul 14.00 di kecamatan gegesik-Cirebon dalam rangka memperingati maulid nabi muhammad SAW berlangsung hikmat, walaupun sempat diguyur hujan dan angin lebat tidak menyurutkan antusiasme masyarakat se-wilayah 3 cirebon untuk menyaksikan kirab budaya ini.


salah satu duplikat paksi nagaliman untuk peserta khitana massal

Kirab budaya ini mengarak berbagai benda pusaka yang di miliki kecamatan gegesik cirebon,diantaranya GRUDA Bentuk dari Gruda tersebut terlihat kuat, kokoh, gagah dan sangat religious sehingga pada dewasa ini banyak warga datang dan ikut menyaksikan acara tersebut, seperti gegesik dan sekitarnya bahkan dari kabupaten lain, seperti Indramayu, Kuningan , Majalengka dan kota Cirebon.,dan diikuti oleh seluruh jajaran muspika kecamatan gegesik dari mulai perangkat Desa dan Kuwu,Camat gegesik, Kapolsek, serta di ikuti pula oleh peserta karnaval yang berasal dari masyarakat 5 desa di kecamatan gegesik - cirebon sendiri. masing masing desa membuat berbagai bentuk kreasi seni,dan yang lebih penting lagi dan intinya yaitu Sunatan massal dalam rangka memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW, dan karnaval tersebut bertujuan untuk menghibur peserta Sunatan massal dan melestarikan budaya daerah agar tidak punah.


Hasil kreasi dari masyarakat gegesik bebentuk naga hijau VS naga terbang

salah satu peserta khitaan massal

Selasa, 07 Februari 2012

Muludan Gegesik - Cirebon, Akan Gelar Kirab Budaya



Besok, Rabu 08 Januari 2012. masyarakat Kecamatan Gegesik - Cirebon akan menggelar karnaval dan kirab budaya yang akan dihadiri oleh ribuan masyarakat dari berbagai daerah baik masyarakat kecamatan gegesik sendiri maupun kecamatan lainnya di kabupaten cirebon maupun masyarakat lainnya di wilayah tiga cirebon. Rencananya Kirab budaya ini akan di laksanakan Besok, Rabu 08 Januari 2012 pukul 14.00 wib.

kirab budaya ini akan mengarak benda pusaka yang dimiliki oleh Keempat desa di wilayah kecamatan gegesik ( Panunggul, Gegesik wetan, gegesik kulon, gegesik lor dan gegesik kidul). salah satu benda pusaka yang akan di arak pada karnaval kirab dan budaya yaitu GRUDA yang di anggap sakral oleh masayarakat gegesik.

Dan perlu diketahui: Masayarakat Gegesik bukanlah mengkultuskan suatu benda Tapi merupakan suatu simbol bahwa masyarakat gegesik hanya melestarikan kebudayaan

Senin, 06 Februari 2012

Peringatan Maulid Nabi, Cirebon Gelar Tradisi Panjang Jimat





Panjang Jimat yang menjadi puncak acara Maulud Nabi Muhammad adalah tradisi yang sudah berlangsung selama ratusan tahun dan masih dipertahankan sampai sekarang. Berlangsungnya acara Panjang Jimat di Keraton Kasepuhan dilaksanakan pada Hari Jum'at (5/2) kemarin sangat khidmat. Prosesi adat Panjang Jimat yang merupakan refleksi dari proses kelahiran Nabi Muhammad SAW ini mempunyai makna tersendiri. Panjang berarti panjang atau waktu yang lama dan Jimat yaitu ‘siji di rumat’ yang mempunyai arti dua kalimat syahadat yang secara terus-menerus dipelihara dan diamalkan.
Acara yang dimulai sejak pukul 19.30 ini dihadiri oleh masyarakat yang tidak hanya datang dari Cirebon, melainkan dari kota-kota lain. Bahkan, sejumlah pejabat nasional seperti Menko Kesra Agung Laksono, Ditjen NBSF Kementerian Pariwisata, Ditjen Kesbangpol Kemendagri, anggota DPR RI, deputy set wapres RI, utusan Gubernur Banten, utusan Bupati Siak Riau, serta pejabat lainnya turut hadir pada prosesi ini.
Prosesi ritual Panjang Jimat dilanjutkan dengan mengarak sesajen berupa makanan yang diletakkan dalam panjang (piring) dan pusaka Kraton oleh wargi kraton menuju Langgar Agung di Komplek Kraton Kasepuhan.
Ribuan warga turut serta menyaksikan dan berharap bisa mendapatkan barokah dengan menghadiri ritual panjang jimat tersebut.

Visit CIREBON

Visitor