Ramadhan 1433 H tahun ini menjadi bulan yang sangat istimewa dengan adanya peringatan hari kemerdekaan Republik Indonesia yang ke-67 dan hari raya Idul Fitri 1433 H.
Dua moment penting ini seakan menjadi pertanda bagi kita untuk melakukan
instrospeksi dan mengambil hikmah untuk kehidupan kita yang lebih baik.
Ibadah puasa dan amalan lainnya pada bulan Ramadhan yang kita lewati semoga bisa mengantarkan kita untuk meraih derajat taqwa sebagai hikmah dari kewajiban puasa yang telah Allah titahkan kepada kita. Sebelum bulan istimewa ini benar-benar meninggalkan kita, dan Idul Fitri hadir di tengah-tengah kita, sejatinya kita memperbanyak bertafakur dan melakukan muhâsabah: Apakah kita layak bergembira merayakan Idul Fitri, yang sering dimaknai sebagai ‘kembali ke fitrah’ dan juga sebagai ‘hari kemenangan’? Pertanyaan yang harus dijawab dengan jujur, agar kita meninggalkan bulan Ramadhan ini tanpa kesia-siaan serta merayakan Idul Fitri nanti dengan makna yang sangat berarti.
Dirgahayu Kemerdekaan Indonesia ke-67
Tak terasa sudah 67 tahun rakyat Indonesia telah memproklamirkan kemerdekaannya. Membaca catatan sejarahnya, proklamasi kemerdekaan Indonesia 67 tahun lalu diselenggarakan pada bulan Ramadhan. Sama halnya dengan tahun 2012 ini, perayaan HUT RI ini jatuh bertepatan dengan bulan Ramadhan 1433 H.
Sejarah telah mengajarkan bahwa meski kondisi fisik lemah sekalipun, bangsa Indonesia memiliki semangat membara untuk mewujudkan kemerdekaan terlepas dari belenggu penjajahan. Semangat yang lahir atas perasaan yang sama, perasaan ingin bebas dan merdeka.
Begitu pula dengan puasa, munculnya rasa empati kepada sesama. Rasa empati yang memunculkan solidaritas dan semangat dalam jiwa.
Hari Raya Idul Fitri 1433 H
Tinggal hitungan beberapa hari lagi kita akan merayakan satu hari raya besar bagi umat muslim sedunia, hari dimana manusia kembali ke fitrahnya. Bersih dan suci setelah mengalami gemblengan selama satu bulan penuh di bulan ramadhan. Puasa adalah menahan dan mengendalikan apa yang membatalkan serta mengurangi nilai ibadah puasa. Sedangkan merdeka adalah suatu kondisi merasa bebas dan tidak terikat oleh suatu beban atau belenggu. Lantas apa kaitan puasa dengan kemerdekaan?
Meski ada kemungkinan umat islam di Indonesia merayakan Idul Fitri tidak secara bersamaan, namun hendaknya perbedaan ini dapat mendewasakan kita dan menjadikannya sebagai rahmat. Juga Bangsa Indonesia yang akan memperingati HUT kemerdekaannya yang ke -67, semoga dapat menjadi bangsa yang lebih berbudaya, maju, dan sejahtera rakyatnya. Dirgahayu Republik Indonesia ke-6.
Dengan jiwa yang berkobar dengan semangat Kemerdekaan, Mari kita menuju kemenangan agar kembali fitrah.
Ibadah puasa dan amalan lainnya pada bulan Ramadhan yang kita lewati semoga bisa mengantarkan kita untuk meraih derajat taqwa sebagai hikmah dari kewajiban puasa yang telah Allah titahkan kepada kita. Sebelum bulan istimewa ini benar-benar meninggalkan kita, dan Idul Fitri hadir di tengah-tengah kita, sejatinya kita memperbanyak bertafakur dan melakukan muhâsabah: Apakah kita layak bergembira merayakan Idul Fitri, yang sering dimaknai sebagai ‘kembali ke fitrah’ dan juga sebagai ‘hari kemenangan’? Pertanyaan yang harus dijawab dengan jujur, agar kita meninggalkan bulan Ramadhan ini tanpa kesia-siaan serta merayakan Idul Fitri nanti dengan makna yang sangat berarti.
Dirgahayu Kemerdekaan Indonesia ke-67
Tak terasa sudah 67 tahun rakyat Indonesia telah memproklamirkan kemerdekaannya. Membaca catatan sejarahnya, proklamasi kemerdekaan Indonesia 67 tahun lalu diselenggarakan pada bulan Ramadhan. Sama halnya dengan tahun 2012 ini, perayaan HUT RI ini jatuh bertepatan dengan bulan Ramadhan 1433 H.
Sejarah telah mengajarkan bahwa meski kondisi fisik lemah sekalipun, bangsa Indonesia memiliki semangat membara untuk mewujudkan kemerdekaan terlepas dari belenggu penjajahan. Semangat yang lahir atas perasaan yang sama, perasaan ingin bebas dan merdeka.
Begitu pula dengan puasa, munculnya rasa empati kepada sesama. Rasa empati yang memunculkan solidaritas dan semangat dalam jiwa.
Hari Raya Idul Fitri 1433 H
Tinggal hitungan beberapa hari lagi kita akan merayakan satu hari raya besar bagi umat muslim sedunia, hari dimana manusia kembali ke fitrahnya. Bersih dan suci setelah mengalami gemblengan selama satu bulan penuh di bulan ramadhan. Puasa adalah menahan dan mengendalikan apa yang membatalkan serta mengurangi nilai ibadah puasa. Sedangkan merdeka adalah suatu kondisi merasa bebas dan tidak terikat oleh suatu beban atau belenggu. Lantas apa kaitan puasa dengan kemerdekaan?
Meski ada kemungkinan umat islam di Indonesia merayakan Idul Fitri tidak secara bersamaan, namun hendaknya perbedaan ini dapat mendewasakan kita dan menjadikannya sebagai rahmat. Juga Bangsa Indonesia yang akan memperingati HUT kemerdekaannya yang ke -67, semoga dapat menjadi bangsa yang lebih berbudaya, maju, dan sejahtera rakyatnya. Dirgahayu Republik Indonesia ke-6.
Dengan jiwa yang berkobar dengan semangat Kemerdekaan, Mari kita menuju kemenangan agar kembali fitrah.
0 komentar:
Posting Komentar